Fokus Pasar minggu ini tertuju pada laporan ketenagakerjaan sektor swasta AS yang akan dirilis oleh ADP pada hari Rabu (3 Juli). Data ini diharapkan memberikan gambaran awal tentang kondisi Pasar tenaga kerja bulan Juni, menjelang rilis data resmi Nonfarm Payrolls (NFP) dari Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Jumat. Meskipun tidak selalu sejalan, angka ADP sering dijadikan acuan awal oleh pelaku Pasar untuk mengukur kekuatan penciptaan lapangan kerja di AS.
Mengapa ini penting? Karena kondisi ketenagakerjaan menjadi salah satu pertimbangan utama Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan arah kebijakan moneternya. Selama beberapa bulan terakhir, inflasi di AS mulai mereda, membuat perhatian Pasar dan The Fed kini lebih fokus ke data pekerjaan. Jika laporan ADP menunjukkan perlambatan yang signifikan, maka peluang pemangkasan suku bunga di semester dua 2025 akan semakin besar.
Selain itu, situasi global yang lebih tenang—termasuk meredanya konflik di Timur Tengah dan meningkatnya harapan terhadap kemajuan kesepakatan dagang—mendorong sentimen positif di Pasar. Namun, pernyataan Presiden Donald Trump yang kembali menyerang Ketua The Fed Jerome Powell baru-baru ini menambah ketegangan, menciptakan dinamika tersendiri terhadap ekspektasi kebijakan bank sentral.
Saat ini, banyak analis memperkirakan bahwa The Fed bisa menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin di paruh kedua tahun ini. Tapi arah kebijakan tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh hasil laporan ADP dan NFP pekan ini. Oleh karena itu, data ketenagakerjaan mendatang bukan sekadar angka biasa—melainkan indikator penting yang dapat menentukan arah pergerakan Pasar dan kebijakan ekonomi AS selanjutnya.
Sumber: (ayu-newsmaker)
