Harga Emas diperdagangkan lebih tinggi pada Jumat sore (11/7), menguat untuk hari ketiga meskipun Dolar AS menguat karena pembelian safe-haven terus berlanjut di tengah kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak menentu.
Harga Emas untuk pengiriman Agustus terakhir tercatat naik US$40,30 menjadi US$3.366,00 per ons.
Kenaikan ini terjadi setelah Trump pada hari Kamis mengatakan akan mengenakan Pajak 35% atas impor dari Kanada mulai 1 Agustus. Dalam wawancara dengan NBC News, Trump juga mengatakan akan mengenakan Tarif menyeluruh sebesar 15% hingga 20% kepada sebagian besar mitra dagang.
Ancaman Tarif — yang menghambat perdagangan global — dan kekerasan yang terus berlanjut di Timur Tengah mendukung pembelian safe-haven, dengan Emas naik 37% selama 12 bulan terakhir.
“Ada sentimen yang lebih luas bahwa telah terjadi peningkatan signifikan dalam risiko geopolitik yang relevan dengan Emas tahun ini, yang telah menyebabkan peningkatan alokasi di kalangan investor dan memperkuat momentum di antara bank sentral, dengan Emas kini memegang porsi terbesar kedua dari cadangan bank sentral setelah Dolar,” tulis Christopher Louney, ahli strategi komoditas di RBC Capital Markets.
Dolar menguat di awal sesi, dengan indeks Dolar ICE terakhir terlihat naik 0,17 poin menjadi 97,82. Imbal hasil Obligasi Pemerintah AS juga naik, dengan Obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 3,906%, naik 2,3 basis poin, sementara imbal hasil Obligasi 10 tahun naik 6,9 poin menjadi 4,42%. (Arl)
Sumber: MT Newswires
Tarif Trump Bikin Panik, Emas Jadi Incaran
