Minyak Rehat Jelang OPEC+, Surplus Mengintai

Harga Minyak stabil setelah anjlok nyaris 7% pekan ini. Pasar menunggu rapat OPEC+ akhir pekan yang diperkirakan mengembalikan pasokan yang diidle, memperbesar kekhawatiran kelebihan suplai global.
Brent diperdagangkan di bawah $66/barel dan WTI mendekati $62. Data EIA Rabu menunjukkan stok crude AS naik untuk pertama kali dalam tiga pekan, sementara persediaan bensin melonjak tertinggi sejak Juni. Refinery runs juga turun, kemungkinan karena perawatan.
OPEC+ disebut siap menyetujui kenaikan produksi untuk November pada pertemuan Minggu nanti, meski proyeksi surplus meluas. Sejumlah bank Wall Street bahkan memperkirakan Brent bisa turun ke kisaran $50-an per barel tahun depan jika pasokan terus menumpuk.
Tambahan suplai juga datang dari luar OPEC+: terminal ekspor Ceyhan (Turki) dijadwalkan memuat kargo pertama dari wilayah Kurdi Irak sejak 2023 setelah ada kesepakatan alir ulang bulan lalu—menambah pasokan ke Pasar.
Pukul 08:49 waktu Singapura, Brent kontrak Desember naik 0,3% ke $65,54, sementara WTI kontrak November menguat 0,3% ke $61,95. Secara keseluruhan, Pasar memilih wait and see jelang keputusan OPEC+.(Ads)
Poin Intinya:
Minyak stabil setelah turun ~7% pekan ini.
EIA: stok crude naik, bensin melonjak; refinery runs turun.
OPEC+ berpeluang tambah produksi November → risiko surplus.
Ceyhan kembali kirim Minyak Kurdi → suplai global bertambah.
Brent $65,54 (+0,3%), WTI $61,95 (+0,3%) (08:49 SGT).
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.