
Rifan financindo – Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini kembali melanjutkan pelemahan. Tren penurunan IHSG pun semakin dalam.
Mengutip data RTI, Jumat (20/10/2023), pagi ini IHSG dibuka turun 29 poin (0,25%) ke 6.829. Indeks LQ45 juga dibuka turun 0,37% ke posisi 906.
IHSG berada di level tertingginya pada level 6.927 dan terendahnya 6.893. Sebanyak 1,54 miliar lembar saham diperdagangkan pagi ini dengan nilai Rp 364 miliar
Mengutip riset Ajaib Sekuritas, sentimen yang mempengaruhi pasar dari dalam negeri yakni Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%, Deposit Facility sebesar 5,25% dan Lending Facility sebesar 6,75%. Sebelumnya BI menetapkan suku bunga di level 5.75% sejak awal tahun 2023.
Kenaikan suku bunga pada Oktober 2023 bertujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, mengurangi dampak ketidakpastian ekonomi global, serta mengantisipasi imported inflation. BI memproyeksikan ketidakpastian ekonomi global di tengah era suku bunga tinggi berpotensi membawa pertumbuhan ekonomi global di level 2,9% di tahun 2023. Sementara, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan berada di kisaran 4,5-5,3%.
Dari mancanegara, Kawasan Eropa pada September 2023 mencatat inflasi tahunan sebesar 4,3%, turun dari bulan sebelumnya sebesar 5,2% sekaligus menjadi inflasi terendah sejak Oktober 2021. Dari Asia, Jepang catatkan surplus neraca dagang pada September 2023 sebesar JPY 62,44 miliar, angka ini lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat defisit JPY 937,8 miliar.
Surplus neraca dagang periode September 2023 merupakan yang pertama setelah 2 bulan sebelumnya tercatat defisit di tengah kenaikan volume ekspor. Sementara Bank Sentral Korea (BOK) menetapkan suku bunga di level 3,5 % pada Oktober 2023. Level tersebut tetap dalam 6 periode beruntun. Sebelumnya kenaikan suku bunga BOK telah terjadi sebesar 300 bps hingga Januari 2023.