Harga Minyak mentah dunia saat ini bergerak stabil di dekat level terendah sejak awal Juni. Brent diperdagangkan di bawah $67 per barel, sementara WTI berada di kisaran $65. Pasar kini mengalihkan fokus ke pertemuan OPEC+ pada hari Minggu mendatang, di mana kelompok produsen besar ini diperkirakan akan menyepakati kenaikan kuota produksi bulanan yang keempat secara berturut-turut.
Langkah OPEC+, terutama yang dipimpin oleh Arab Saudi, bertujuan merebut kembali pangsa Pasar global. Setelah tiga bulan penuh gejolak, harga Minyak sempat anjlok tajam akibat rencana Tarif Presiden Donald Trump pada April, melonjak setelah serangan Israel ke Iran di bulan Juni, lalu kembali turun saat ketegangan mereda.
Menurut analis Saxo Bank, Ole Hansen, volatilitas tinggi beberapa waktu terakhir membuat banyak trader enggan mengambil posisi agresif. “Pedagang masih trauma dengan pergerakan ekstrem yang baru terjadi,” ujarnya, seraya memperingatkan potensi turunnya likuiditas Pasar dalam waktu dekat.
Kini, perhatian Pasar tertuju pada dua hal: apakah permintaan akan meningkat seiring musim panas berjalan, dan seberapa besar tambahan pasokan yang akan dilepas OPEC+ ke Pasar. Keseimbangan antara dua faktor inilah yang akan menentukan arah harga Minyak dalam beberapa pekan ke depan.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Pasar Tegang! OPEC+ Bakal Bikin Kejutan Akhir Pekan Ini?
