Harga Emas bergerak stabil pada Rabu (2/7), saat investor menanti data tenaga kerja AS dan mencermati sikap hati-hati Ketua The Fed Jerome Powell soal pemangkasan suku bunga. Meski ada tekanan dari prospek data yang kuat, pelemahan Dolar AS turut membantu menahan penurunan harga Emas yang dihargakan dalam Dolar.
Per pukul 04.08 GMT, harga spot Emas nyaris tak berubah di $3.341,70 per ons, sementara kontrak berjangka Emas AS stabil di $3.351,40. Dolar AS tercatat berada di titik terlemahnya dalam lebih dari tiga tahun, menjadikan Emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
“Emas sedang konsolidasi setelah mencetak kenaikan terkuat dalam dua minggu terakhir. Bias tren masih cenderung naik untuk saat ini,” kata Ilya Spivak dari Tastylive. Ia menambahkan bahwa ekspektasi kebijakan The Fed menjadi fokus utama.
Powell mengulangi bahwa bank sentral AS akan “menunggu dan mempelajari lebih lanjut” dampak Tarif terhadap inflasi sebelum memutuskan penurunan suku bunga. Ia kembali mengesampingkan tekanan dari Presiden Trump untuk segera memangkas suku bunga secara agresif.
Data lowongan pekerjaan AS naik tak terduga pada Mei, tetapi penurunan angka perekrutan menandakan pelambatan Pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian akibat Tarif impor yang diterapkan pemerintahan Trump. Kini investor menanti data ADP Employment dan Non-Farm Payroll (NFP) pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut.
Sementara itu, Senat AS yang dikuasai Partai Republik secara tipis meloloskan RUU Pajak dan belanja Presiden Trump yang memangkas Pajak, mengurangi program jaring pengaman sosial, dan meningkatkan belanja militer–namun memperbesar defisit negara sebesar $3,3 triliun dalam satu dekade.
Di sisi perdagangan global, Trump menyatakan optimisme soal kesepakatan dagang dengan India namun pesimis terkait Jepang. Ia menegaskan tidak akan menunda tenggat 9 Juli untuk finalisasi perjanjian dagang.
Untuk logam lainnya, Perak turun 0,2% ke $35,99/ons, platinum naik 0,2% ke $1.353,22, dan palladium menguat 1,1% ke $1.112,85.(yds)
Sumber: Reuters
Emas Stabil Jelang Rilis Data AS, Fokus Sinyal The Fed
