Drama Nuklir Iran Picu Lonjakan Harga Minyak

Harga Minyak naik 3% pada hari Rabu (2/7) karena Iran menangguhkan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB dan AS dan Vietnam mencapai kesepakatan perdagangan, tetapi peningkatan pasokan Minyak mentah AS yang mengejutkan agak membatasi kenaikan harga.
Minyak mentah Brent ditutup $2,00 lebih tinggi, atau 3%, menjadi $69,11 per barel, sementara Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $2,00, atau 3,1%, menjadi $67,45 per barel.
Brent telah diperdagangkan antara tertinggi $69,21 per barel dan terendah $66,34 sejak 25 Juni, karena kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah telah surut menyusul gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Iran memberlakukan undang-undang yang menetapkan setiap inspeksi di masa mendatang atas situs nuklirnya oleh Badan Energi Atom Internasional akan memerlukan persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Teheran. Negara itu menuduh badan tersebut berpihak pada negara-negara Barat dan memberikan pembenaran atas serangan udara Israel.
Harga juga naik setelah Presiden Donald Trump dan media Pemerintah Vietnam mengatakan AS dan Vietnam telah mencapai kesepakatan perdagangan yang menetapkan Tarif 20% pada banyak ekspor negara Asia Tenggara itu setelah negosiasi menit-menit terakhir.
Harga memangkas kenaikan di awal sesi setelah Badan Informasi Energi AS mengatakan persediaan Minyak mentah domestik naik 3,8 juta barel menjadi 419 juta barel minggu lalu. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan penurunan 1,8 juta barel. Permintaan bensin turun menjadi 8,6 juta barel per hari, yang memicu kekhawatiran tentang konsumsi di puncak musim mengemudi musim panas.
Sementara itu, peningkatan pasokan yang direncanakan oleh OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, tampaknya sudah diperhitungkan dan tidak mungkin mengejutkan Pasar lagi dalam waktu dekat, kata Priyanka Sachdeva, analis Pasar senior di pialang Phillip Nova. (Arl)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.