Harga Minyak mentah global cenderung stabil pada Jumat (4/7) pagi, menjelang pertemuan penting OPEC+ yang diperkirakan akan menetapkan kenaikan kuota produksi besar-besaran untuk Agustus. Minyak Brent diperdagangkan mendekati $69 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) bertahan di atas $67.
Menurut delegasi OPEC+, kelompok tersebut tengah mempertimbangkan kenaikan produksi harian sebesar 411.000 barel–tiga kali lipat dari rencana awal–dalam upaya mengembalikan pangsa Pasar mereka ke kisaran 28-30%.
Kenaikan produksi yang signifikan ini memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan global yang bisa mencapai 600.000 barel per hari pada kuartal ini, menurut analis Bloomberg Intelligence, Henik Fung. Volatilitas harga Minyak juga masih dipengaruhi ketegangan geopolitik, termasuk potensi gangguan suplai dari konflik Israel-Iran dan negosiasi ulang nuklir AS-Iran.
Meski kondisi Pasar relatif tenang, langkah-langkah baru Washington yang memberlakukan sanksi terhadap perusahaan dan kapal pengangkut Minyak Iran menunjukkan ketegangan tetap tinggi.
Sementara itu, kebakaran hutan di wilayah Fort McMurray, Kanada–dekat area produksi Minyak pasir utama–menambah kekhawatiran pasokan regional. Produksi Minyak Alberta turun ke level terendah dalam dua tahun pada Mei lalu, didorong oleh penurunan produksi dari Meksiko dan larangan terhadap ekspor Venezuela, yang ikut memperkuat harga Minyak berat.
Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan pertemuan OPEC+ akhir pekan ini sebagai titik fokus utama pelaku Pasar untuk menentukan arah harga Minyak global selanjutnya.(yds)
Source: Bloomberg
Minyak Turun, Pasar Waspadai Kenaikan Kuota Produksi OPEC+
