Dolar AS menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di antara mata uang utama pada hari Senin (7/7). Sentimen investor yang cenderung menghindari risiko meningkat seiring kekhawatiran yang berkembang terhadap perdagangan global, karena AS diperkirakan akan mengumumkan Tarif impor pada hari ini.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar terhadap sejumlah mata uang utama, telah naik ke kisaran atas level 96,00–menjauh dari level terendah pekan lalu yang berada di bawah 96,00–dan kini mendekati level resistance kunci di 97,00.
Tarif AS Memicu Aversi Risiko
Trump mengatakan pada akhir pekan bahwa ia akan mengirimkan surat pada hari ini kepada negara-negara yang belum mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS, yang akan dikenakan Tarif seperti yang diumumkan pada 2 April. Namun, tenggat waktu penerapan masih belum jelas, karena beberapa juru bicara Pemerintah AS menyebutkan tanggal 1 Agustus, kemungkinan sebagai perpanjangan dari batas awal 9 Juli.
Ketidakpastian yang biasa menyelimuti sebagian besar kebijakan Pemerintah AS, ditambah dengan kekhawatiran baru tentang dampak negatif Tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global, telah menekan minat investor terhadap aset berisiko hari ini. Di sisi lain, Dolar AS justru menguat seiring dengan naiknya imbal hasil Obligasi Pemerintah AS.
Kalender ekonomi AS minggu ini relatif ringan, namun data ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls yang kuat pekan lalu telah meredakan kekhawatiran terhadap ekonomi AS dan memupuskan harapan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Juli. Hal ini kemungkinan akan memberikan dorongan tambahan bagi Dolar AS, setidaknya hingga rilis risalah pertemuan terakhir The Fed pada Rabu mendatang, yang mungkin akan mengungkap perbedaan pandangan di dalam komite.(yds)
Sumber: FXstreet
Indeks Dolar Naik Dekati Level 97,00 karena Meningkatnya Permintaan Safe Haven
