Dolar Melemah Pasca Lonjakan Akibat Tarif; Dolar Australia Melonjak

Dolar AS melemah pada hari Selasa (8/7), yang mundur dari lonjakan tajam semalam, seiring pelaku Pasar mencerna perkembangan terbaru dalam negosiasi perdagangan Presiden AS Donald Trump.
Pada pukul 04:10 waktu timur AS (08:10 GMT), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang utama turun 0,2% ke level 96,910, setelah sebelumnya sempat menyentuh puncak 97,280 pada perdagangan malam.
Dolar Serahkan Keuntungan Semalam
Trump pada Senin malam mengumumkan bahwa ia telah mengirim surat kepada 14 negara, termasuk Jepang dan Korea Selatan, untuk memberlakukan Tarif impor yang jauh lebih tinggi. Ia juga menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang tenggat waktu kesepakatan perdagangan dari 9 Juli menjadi 1 Agustus, sambil menegaskan bahwa batas waktu baru tersebut masih bisa dinegosiasikan.
Menurut analis ING, “Pasar tampaknya menilai bahwa belum ada yang final, dan surat-surat ini hanyalah babak lanjutan dalam proses menuju kesepakatan dagang.”
Mereka menambahkan bahwa Indeks Dolar (DXY) kemungkinan akan tetap terkonsolidasi dalam kisaran luas 96,50–98,00, dan data penting berikutnya adalah rilis CPI bulan Juni yang diharapkan menunjukkan tanda-tanda awal tekanan inflasi yang meningkat.
Euro Menguat karena Optimisme Dagang
Di Eropa, pasangan EUR/USD naik 0,5% ke 1,1761, terdorong oleh harapan bahwa Uni Eropa akan mampu mencapai kesepakatan perdagangan yang baik dengan AS.
Sementara itu, pasnagan GBP/USD menguat 0,3% ke 1,3642, masih mendekati level tertinggi pekan lalu di 1,3787–level terkuat sejak Oktober 2021. Inggris adalah salah satu dari sedikit negara yang sudah menandatangani kesepakatan dagang dengan AS. Tingkat inflasi yang tinggi juga mendukung sikap hawkish dari Bank of England.
Dolar Australia Melonjak Usai RBA Tahan suku bunga
Di Asia, pasangan USD/JPY naik tipis 0,1% ke 146,10, dengan Yen Jepang mencoba stabil setelah anjlok hampir 1% semalam pasca Tokyo menerima surat dari Trump tentang pemberlakuan Tarif tinggi mulai 1 Agustus.
Sementara itu, Dolar Australia (AUD) menguat tajam setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga, mendorong reli mata uang tersebut karena Pasar sebelumnya memperkirakan kemungkinan pemangkasan.(yds)
Sumber: Investing.com

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.