Harga Minyak turun pada hari Selasa (8/7), setelah menguat hampir 2% di sesi sebelumnya, karena investor mencermati perkembangan terbaru terkait Tarif AS dan keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi lebih besar dari perkiraan pada bulan Agustus.
Minyak berjangka Brent turun 23 sen atau 0,3% menjadi $69,35 per barel pada pukul 09.06 GMT.
Minyak WTI (West Texas Intermediate) AS melemah 33 sen atau sekitar 0,5% menjadi $67,60.
Ketidakpastian Tarif AS Menekan Pasar
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Senin bahwa Tarif impor yang lebih tinggi akan mulai berlaku pada 1 Agustus. Namun, ia juga menyatakan bahwa tenggat waktu itu belum “100% pasti”, sehingga menciptakan ketidakpastian di Pasar.
Tarif ini meningkatkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekonomi global dan permintaan Minyak dunia.
Produksi OPEC+ Naik di Atas Ekspektasi
Tekanan tambahan datang dari pengumuman OPEC+ pada Sabtu lalu, di mana aliansi tersebut sepakat untuk menaikkan produksi sebesar 548.000 barel per hari (bph) pada Agustus–lebih tinggi dari kenaikan rata-rata 411.000 bph dalam tiga bulan sebelumnya.
Langkah ini secara bertahap menghapus pemangkasan sukarela sebesar 2,2 juta bph yang diberlakukan sejak 2023.
Menurut sumber Reuters, OPEC+ juga diperkirakan akan menyetujui kenaikan tambahan 550.000 bph untuk September pada pertemuan mereka 3 Agustus mendatang–yang berarti seluruh pemangkasan sebelumnya akan sepenuhnya dibatalkan.
Faktor Penahan Penurunan Harga
Meski begitu, analis Tamas Varga dari PVM Oil Associates mengatakan bahwa kekhawatiran kelebihan pasokan saat ini diimbangi oleh:
Pasar distilat menengah (seperti solar dan bahan bakar jet) yang masih ketat.
Serangan Houthi terhadap kapal kargo di Laut Merah.
Ketidakpastian lanjutan akibat kebijakan Tarif AS.
Optimisme Musiman di Tengah Permintaan Puncak
Menjelang periode permintaan puncak musim panas di AS, investor masih cukup optimis. Data dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) menunjukkan bahwa pada minggu yang berakhir 1 Juli, manajer dana menaikkan posisi net-long pada kontrak Minyak berjangka dan opsi.
Namun, analis dari HSBC memperingatkan bahwa ketika permintaan mulai menurun secara musiman, lonjakan ekspor dari OPEC+ akan mulai membebani Pasar, meningkatkan risiko penurunan harga lebih lanjut.(yds)
Sumber: Reuters
Minyak Melemah di Tengah Evaluasi Tarif AS dan Kenaikan Produksi OPEC+
