Dolar Australia (AUD) siap melanjutkan tren penguatannya untuk sesi keempat berturut-turut terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat(11/7), setelah memulihkan kerugian hariannya.
Namun, pasangan AUD/USD menghadapi tantangan menyusul penerapan Tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump. Presiden Trump pada hari Kamis mengumumkan Tarif 35% untuk barang-barang impor dari Kanada, yang berlaku efektif 1 Agustus. Ia lebih lanjut menyatakan bahwa Uni Eropa (UE) akan menerima surat pemberitahuan tentang Tarif baru “hari ini atau besok.”
AUD mendapat dukungan setelah Bank Sentral Australia (RBA) secara mengejutkan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga Resmi (OCR) di 3,85% awal pekan ini.
Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan bahwa risiko inflasi masih ada, didorong oleh tingginya biaya tenaga kerja per unit dan produktivitas yang lemah, yang dapat mendorong inflasi di atas perkiraan.
Lebih lanjut, Deputi Gubernur RBA Andrew Hauser menyebutkan bahwa ekonomi global sedang menghadapi ketidakpastian. Hauser juga menyatakan bahwa dampak Tarif terhadap ekonomi global sangat besar dan kemungkinan akan menghambat pertumbuhan. (az)
Sumber: FXStreet
Dolar Australia Makin Kuat, Lawan Tekanan Greenback dengan Sinyal Positif
