Harga Minyak dunia menguat pada Jumat (11/7) setelah mengalami penurunan tajam sehari sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh pernyataan dari International Energy Agency (IEA) yang menyebutkan bahwa Pasar Minyak global sebenarnya lebih ketat daripada yang terlihat, terutama karena meningkatnya aktivitas kilang untuk memenuhi permintaan selama musim panas.
Harga Minyak Brent kontrak September naik 0,9% ke $69,25 per barel, sementara WTI naik 0,9% ke $67,19 per barel pada pukul 08:35 ET (12:35 GMT).
IEA menyatakan dalam laporan bulanannya bahwa pasokan global diperkirakan naik 2,1 juta barel per hari (bph) tahun ini, meningkat 300.000 bph dari perkiraan sebelumnya. Namun, permintaan global hanya akan naik 700.000 bph, sehingga secara teori menciptakan surplus besar. Meskipun demikian, tingkat pengolahan kilang yang meningkat untuk memenuhi permintaan perjalanan dan pembangkitan listrik selama musim panas membuat Pasar fisik lebih ketat dari yang diperkirakan.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kenaikan pasokan terbaru dari OPEC+ yang diumumkan Sabtu lalu belum berdampak signifikan terhadap Pasar, karena Pasar sudah dipengaruhi oleh fundamental yang lebih ketat. IEA menekankan bahwa indikator harga juga mencerminkan Pasar fisik yang lebih ketat dibandingkan proyeksi surplus dari data neraca pasokan-permintaan mereka.
Sementara itu, para pedagang juga mengamati spekulasi tentang kemungkinan sanksi tambahan terhadap Rusia, yang turut mendukung sentimen harga Minyak.
Di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan energi, perhatian Pasar kini tertuju pada keseimbangan pasokan dan permintaan jangka pendek, terutama selama periode puncak konsumsi energi musim panas di belahan bumi utara.(yds)
Sumber: investing.com
Minyak Bangkit Usai IEA Isyaratkan Pasar Global Lebih Ketat dari Perkiraan
