Harga Emas dunia kembali naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat (12 Juli 2025), didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan Tarif baru sebesar 35% untuk Kanada, serta rencana Tarif menyeluruh 15–20% bagi sebagian besar mitra dagang lainnya.
Harga spot gold naik 0,4% ke $3.334,99 per ounce, sementara Emas berjangka AS naik 0,6% ke $3.345,30 pada pukul 09:18 GMT.
Analis Swissquote, Carlo Alberto De Casa, menyatakan bahwa semakin banyak investor mulai mencari perlindungan pada Emas, meskipun Pasar saham sedang mencetak rekor tertinggi. “Setiap penurunan harga Emas sekarang justru dianggap sebagai peluang beli,” ujarnya. Hal ini mencerminkan kekhawatiran Pasar terhadap eskalasi perang dagang global yang dipicu oleh kebijakan Trump, termasuk Tarif 50% untuk tembaga dan barang dari Brasil, serta surat pemberitahuan Tarif yang dikirimkan ke Uni Eropa.
Permintaan Emas juga terdorong oleh prospek pelonggaran kebijakan moneter The Fed. Gubernur The Fed Christopher Waller pada hari Kamis mengulangi pandangannya bahwa pemangkasan suku bunga bisa terjadi dalam pertemuan mendatang.
Sementara itu, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menyatakan masih melihat dua kali pemangkasan suku bunga memungkinkan tahun ini. suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung harga Emas karena mengurangi opportunity cost untuk aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Emas.
Di sisi lain, klaim pengangguran mingguan di AS turun ke level terendah dalam tujuh minggu, menunjukkan stabilitas Pasar tenaga kerja.
Sementara itu, harga spot Perak naik 1% menjadi $37,42 per ounce, platinum turun 0,7% ke $1.350,65, dan palladium melonjak 2,8% menjadi $1.174,06.
Ketegangan global yang meningkat, diiringi dengan sinyal dovish dari bank sentral, diperkirakan akan terus menopang harga logam mulia dalam waktu dekat.(yds)
Sumber: Reuters
Trump Perluas Perang Dagang, Emas Menguat
