Harga Perak Rebound Menjelang Data Inflasi AS, Pasar Waspadai Langkah The Fed

Harga Perak (XAG/USD) kembali menguat pada Selasa pagi waktu Eropa, mendekati level $38,50 per troy ounce setelah sempat turun pada sesi sebelumnya. Rebound ini membawa harga Perak semakin mendekati level tertingginya dalam 14 tahun di $39,13, yang tercapai pada hari Senin. Kenaikan harga terjadi karena persepsi para pedagang hati-hati menjelang rilis data inflasi AS bulan Juni, yang bisa mempengaruhi arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Siapa yang memicu kekhawatiran Pasar? Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa inflasi bisa naik selama musim panas, terutama karena tekanan Tarif. Hal ini membuat para investor berspekulasi bahwa pemangkasan suku bunga kemungkinan akan ditunda hingga akhir tahun. Situasi menjadi semakin rumit setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengkritik Powell, dengan menyebut bahwa suku bunga seharusnya sudah diturunkan ke level 1% atau bahkan lebih rendah.
Selain itu, ketegangan perdagangan global mulai mereda setelah Trump menyatakan siap membuka negosiasi Tarif lebih lanjut dengan Uni Eropa dan negara mitra lainnya. Namun, tetap ada. Pemerintah AS pada hari Senin langsung mengenakan Tarif 17% terhadap impor tomat segar dari Meksiko, setelah pembicaraan dagang antara kedua negara gagal mencapai kesepakatan.
Di sisi lain, permintaan terhadap aset safe haven seperti Perak tetap tinggi karena meningkatnya ketegangan geopolitik. Trump mengancam akan menerapkan Tarif “sangat berat” kepada Rusia jika tidak ada kesepakatan damai dalam 50 hari. Bersama Sekjen NATO Mark Rutte, Trump juga mengumumkan bahwa negara-negara Eropa akan membeli senjata Amerika, termasuk sistem rudal Patriot yang akan segera dikirim ke Ukraina dalam beberapa minggu ke depan.
Sumber : (ayu-newsmaker)

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.