Minyak Anjlok Terus, Pedagang Panik Lihat Sinyal dari Rusia

Harga Minyak terus turun setelah merosot lebih dari 2% pada hari Senin karena rencana terbaru Presiden AS Donald Trump untuk menekan Rusia tidak segera mengambil langkah-langkah baru yang bertujuan menghambat ekspor energi Moskow.
Minyak acuan AS, Minyak West Texas Intermediate, diperdagangkan mendekati $67 per barel, sementara Brent menetap di dekat $69 pada sesi sebelumnya. Trump meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina guna melawan invasi Moskow, dan mengancam akan mengenakan Tarif 100% jika permusuhan tidak berakhir dengan kesepakatan dalam 50 hari. Tindakan yang direncanakan ini secara efektif merupakan sanksi sekunder terhadap negara-negara yang membeli Minyak dari Rusia, menurut Matt Whitaker, duta besar AS untuk NATO, yang merujuk pada India dan Tiongkok.
Harga Minyak telah turun sekitar 7% tahun ini, tertekan oleh dampak perang dagang Trump, tanda-tanda tantangan permintaan di Tiongkok, negara pengimpor utama Minyak, dan langkah OPEC+ untuk melonggarkan pembatasan pasokan. Secara keseluruhan, hambatan tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa produksi akan melampaui konsumsi pada semester ini, sehingga menciptakan kelebihan pasokan.
WTI untuk pengiriman Agustus tidak berubah di level $66,98 per barel pada pukul 07.21 pagi di Singapura.
Brent untuk pengiriman September ditutup 1,6% lebih rendah di level $69,21 per barel pada hari Senin.(mrv)
Sumber : Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.