Dolar AS Menguat Meskipun Data Indeks Harga Produsen AS Melemah

Dolar AS menguat tipis pada hari Rabu (15/7), menunjukkan ketahanan meskipun data Indeks Harga Produsen AS untuk bulan Juni lebih lemah dari perkiraan. IHP utama stagnan di bulan Juni, tidak menunjukkan pertumbuhan bulanan, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% yang diharapkan Pasar, dan turun dari kenaikan 0,3% di bulan Mei. Secara tahunan, IHP melambat menjadi 2,3%, juga di bawah perkiraan 2,5% dan angka 2,6% dari bulan sebelumnya.
PPI Inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, juga lebih lemah dari perkiraan. Angkanya mencapai 0,0% MoM, meleset dari perkiraan 0,2% dan turun dari 0,1% di bulan Mei. Secara tahunan, IHP Inti melemah menjadi 2,6%, dibandingkan dengan perkiraan 2,7% dan 3,0% di bulan sebelumnya.
Saat artikel ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, diperdagangkan menguat, mendekati 98,85 selama jam perdagangan Amerika, karena para pedagang mempertimbangkan implikasi data tersebut terhadap prospek kebijakan moneter Federal Reserve (Fed).
Dalam perkembangan terbaru di bidang perdagangan, Presiden Donald Trump mengumumkan perjanjian perdagangan bilateral baru dengan Indonesia pada hari Selasa. Berdasarkan perjanjian tersebut, Indonesia akan dikenakan Tarif sebesar 19% atas barang yang diekspor ke Amerika Serikat, penurunan dari usulan sebelumnya sebesar 32%. Sebagai imbalannya, ekspor AS ke Indonesia akan dibebaskan dari Tarif dan hambatan non-Tarif.
Trump menekankan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai $15 miliar, produk pertanian senilai $4,5 miliar, dan 50 jet Boeing. Perjanjian tersebut, yang digambarkan sebagai “kesepakatan penting”, juga memberikan akses penuh kepada para peternak, petani, dan nelayan Amerika ke Pasar Indonesia, ujarnya.
Pada saat yang sama, Presiden Trump mengancam akan mengenakan Tarif baru hingga 200% terhadap impor farmasi dan semikonduktor dari beberapa negara, dengan langkah-langkah yang kemungkinan akan berlaku pada akhir bulan ini. “Kami akan memulai dengan Tarif rendah dan memberi perusahaan farmasi waktu sekitar satu tahun untuk membangun, lalu kami akan menaikkannya menjadi Tarif yang sangat tinggi,” ujar Trump kepada para wartawan pada hari Selasa sekembalinya dari pertemuan puncak kecerdasan buatan di Pittsburgh. Ia juga mengisyaratkan rencana untuk menerapkan Tarif seragam lebih dari 10% terhadap barang-barang dari lebih dari 100 negara kecil, termasuk banyak negara di Afrika dan Karibia. (ayu)
Sumber: FXStreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.