Harga Minyak dunia stabil setelah penurunan dua hari berturut-turut, di tengah sinyal Pasar yang mulai mengencang, khususnya untuk bahan bakar diesel. Brent diperdagangkan mendekati $69 per barel, dengan premi sebesar 90 sen terhadap harga spot, menandakan pasokan jangka pendek yang ketat. Permintaan musim liburan di AS turut mendorong konsumsi, sementara stok distilat (termasuk diesel) turun ke level terendah sejak 2005. Sementara itu, pelaku Pasar menanti laporan resmi cadangan Minyak AS, usai proyeksi industri menunjukkan sedikit kenaikan stok pekan lalu.
Meski kekhawatiran soal dampak Tarif Trump terhadap permintaan masih membayangi, harga Minyak tetap menguat sejak Mei. Morgan Stanley menilai sebagian besar kenaikan stok global justru diserap Pasar tanpa banyak menekan harga. Struktur backwardation di Pasar Brent—di mana harga jangka pendek lebih tinggi dari jangka panjang—menggambarkan kuatnya permintaan saat ini. Namun, ancaman surplus pasokan dari rencana OPEC+ dan ketidakpastian jangka panjang tetap jadi perhatian utama.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Kuat di Jangka Pendek, Tapi Bagaimana Proyeksi Minyak ke Depan?
