EUR/USD mencoba bangkit dari sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 1,1620 selama sesi Asia pada hari Kamis (17/7). Para pedagang kemungkinan akan mengamati data Indeks Harga Konsumen Terharmonisasi (IHK) Zona Euro yang dijadwalkan akan dirilis nanti. Fokus akan beralih ke data Penjualan Ritel AS untuk bulan Juni, yang akan dirilis nanti di sesi Amerika Utara.
Selain itu, Dolar AS (USD) dapat menguat lebih lanjut karena meningkatnya kemungkinan Federal Reserve (Fed) mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan kebijakan bulan Juli karena ketidakpastian Tarif.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berencana untuk mengirim satu surat ke lebih dari 150 negara, memberi tahu mereka tentang Tarif 10% yang akan mereka hadapi. Ia menekankan bahwa negara-negara ini “bukan negara besar” dengan hubungan dagang terbatas dengan AS, tidak seperti Tiongkok atau Jepang. Ia juga mengisyaratkan suku bunga bisa naik menjadi 15-20%, meskipun ia tidak mengonfirmasi detailnya.
Trump juga mengatakan pada Rabu malam bahwa ia ingin Ketua Fed Jerome Powell mengundurkan diri, tetapi hal itu akan mengganggu Pasar jika presiden mencopotnya. Ia juga menyebutkan kemungkinan mencapai kesepakatan dengan Eropa. Mengenai Tarif untuk Kanada, ia mengatakan masih terlalu dini untuk berkomentar. Namun, kesepakatan Tarif dengan India sudah sangat dekat.
Angka inflasi bulan Juni yang lebih tinggi dari perkiraan dari Amerika Serikat (AS) memicu kembali kekhawatiran tentang suku bunga Fed yang tinggi dan berkepanjangan. Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, mengatakan pada Selasa bahwa Fed mungkin perlu mempertahankan suku bunganya untuk sementara waktu guna memastikan inflasi tetap rendah dalam menghadapi tekanan kenaikan Tarif pemerintahan Trump. Selain itu, Presiden Fed New York, John Williams, mengatakan pada Rabu malam bahwa kebijakan moneter berada di tempat yang tepat untuk memungkinkan Fed memantau perekonomian sebelum mengambil keputusan selanjutnya. (Arl)
Sumber: Fxstreet
