Harga Perak diperdagangkan stabil di kisaran $ 37,85 per ounce pada perdagangan sesi Asia hari Kamis. Dari perspektif tahunan, harga Perak telah melesat sekitar +21 %, mencerminkan tren positif yang berkelanjutan sejak awal tahun.
Kenaikan harga komoditas ini dipicu oleh ketatnya pasokan fisik di Pasar global, termasuk divergensi besar antara Pasar spot dan kontrak berjangka di AS-fenomena arbitrase yang menekan ketersediaan logam di tangan investor dan pedagang. Data Bloomberg juga menunjukkan masuknya sekitar 1,1 juta ounce Perak ke dana ETF, semakin mengurangi suplai bebas untuk diperdagangkan.
Di tengah fluktuasi tersebut, analis memperingatkan bahwa momentum kenaikan bisa melambat, seiring investor merevisi ekspektasi potensi kenaikan harga . Commerzbank menyebut bahwa walaupun reli Perak menunjukkan kinerja superior dibanding Emas, ia masih kalah dalam fungsi “safe haven” dan kenaikan lebih lanjut belum sepenuhnya justified. Secara fundamental, permintaan industri—terutama dari sektor energi surya-diprediksi tetap kuat dan bisa mendongkrak harga hingga akhir tahun. Beberapa lembaga memperkirakan harga bisa menembus $ 50 per ounce, dengan kisaran target konservatif antara $ 38-42. (Arl)
Sumber : newsmaker.id
Stok Global Menipis, Perak Diperburuan Investor dan Industri
