Indeks Dolar AS (DXY) melemah pada hari Jumat, turun di bawah level psikologis 98,00 seiring meningkatnya selera risiko investor global dan penurunan imbal hasil Obligasi AS. DXY saat ini menguji level 97,95, mundur dari puncak tiga minggu di 98,50 yang tercapai sebelumnya.
Pelemahan Dolar dipicu oleh lonjakan minat terhadap aset berisiko setelah laporan keuangan sejumlah perusahaan besar AS membukukan hasil yang jauh melampaui ekspektasi. Netflix, TSMC, PepsiCo, dan United Airlines semuanya memberikan kejutan positif yang memperkuat kepercayaan investor dan mengangkat Pasar ekuitas global.
Sentimen risk-on ini menekan Dolar AS sebagai aset safe haven, seiring pelaku Pasar beralih ke saham dan aset berisiko lainnya. Selain itu, imbal hasil Obligasi Pemerintah AS juga menurun, memberikan tekanan tambahan terhadap greenback.
Komentar dovish dari Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, turut memperlemah USD. Dalam pernyataannya, ia kembali menyarankan agar Fed mempertimbangkan penurunan suku bunga, mengingat risiko terhadap pertumbuhan ekonomi dan Pasar tenaga kerja.
Meski begitu, secara mingguan, tren DXY masih menunjukkan Penguatan sekitar 0,55% dibandingkan pembukaan awal pekan. Data ekonomi AS sebelumnya—termasuk penjualan ritel Juni dan klaim pengangguran mingguan—masih menunjukkan fundamental ekonomi yang solid, menjadi penyangga bagi Dolar dalam jangka menengah.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Dolar Tersandung! Euforia Saham dan Sinyal Fed Seret DXY ke Bawah 98
