Harga Emas menguat pada hari Senin (21/7), didorong oleh melemahnya Dolar AS, sementara investor mencari kejelasan tentang perkembangan perdagangan menjelang batas waktu Tarif AS pada 1 Agustus.
Harga Emas spot naik 0,5% menjadi $3.365,49 per ons pada pukul 07.51 GMT. Harga Emas berjangka AS naik 0,5% menjadi $3.373,20.
“Dukungan moderat…berasal dari melemahnya Dolar AS. Dengan semakin dekatnya batas waktu Tarif 1 Agustus, fokus Pasar akan tertuju pada pengumuman kesepakatan perdagangan, atau penerapan Tarif,” kata analis komoditas UBS, Giovanni Staunovo.
Dolar melemah 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat Emas lebih murah bagi para pemegangnya.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada hari Minggu bahwa ia yakin Amerika Serikat dapat mengamankan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, tetapi 1 Agustus merupakan batas waktu yang ketat untuk penerapan Tarif.
Emas, yang sering dianggap sebagai aset safe haven selama ketidakpastian ekonomi, cenderung berkinerja baik dalam kondisi suku bunga rendah.
Pertemuan kebijakan Federal Reserve AS berikutnya dijadwalkan pada 29-30 Juli, menyusul keputusannya untuk mempertahankan suku bunga bulan lalu.
“Ekspektasi inflasi yang tinggi dan data ekonomi yang kuat membebani ekspektasi seputar jumlah pemotongan suku bunga The Fed tahun ini. Meskipun demikian, strategi beli saat harga sedang turun tetap berlaku, melindungi risiko penurunan harga Emas,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Pekan lalu, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan ia masih yakin bahwa bank sentral AS harus memangkas suku bunga minggu depan.
Data menunjukkan bahwa impor Emas Tiongkok, konsumen utama, turun untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juni. Impor platinum Tiongkok pada bulan Juni turun 6,1% dari bulan sebelumnya.
Harga Perak spot naik 0,6% menjadi $38,39 per ons, platinum naik 1,8% menjadi $1.447,30, dan paladium naik 1,5% menjadi $1.259. (Arl)
Sumber: Reuters
Dolar Loyo, Emas Bersinar! Investor Tunggu Kepastian Perdagangan
