Harga Minyak sedikit turun pada hari Senin (21/7), dengan sanksi terbaru Eropa terhadap Minyak Rusia diperkirakan akan berdampak minimal pada pasokan, sementara Tarif AS memastikan kekhawatiran permintaan tetap ada.
Harga Minyak mentah Brent turun 35 sen, atau 0,5%, menjadi $68,93 per barel pada pukul 13.24 GMT, sementara Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 28 sen, atau 0,4%, menjadi $67,06.
Uni Eropa pada hari Jumat menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, yang juga menargetkan Nayara Energy India, eksportir produk Minyak yang dimurnikan dari Minyak mentah Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia telah membangun kekebalan tertentu terhadap sanksi Barat.
Sanksi Uni Eropa tersebut menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk menjatuhkan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia kecuali Rusia menyetujui kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.
Analis ING mengatakan bagian dari paket yang kemungkinan akan berpengaruh adalah larangan impor Uni Eropa atas produk Minyak olahan yang diproses dari Minyak Rusia di negara ketiga, meskipun dikatakan larangan tersebut dapat terbukti sulit untuk dipantau dan ditegakkan.
Iran, produsen Minyak lain yang dikenai sanksi, dijadwalkan mengadakan perundingan nuklir dengan Inggris, Prancis, dan Jerman di Istanbul pada hari Jumat, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Senin. Hal itu menyusul peringatan dari ketiga negara Eropa tersebut bahwa kegagalan untuk melanjutkan negosiasi akan menyebabkan sanksi internasional diberlakukan kembali terhadap Iran.
Di Amerika Serikat, jumlah rig Minyak yang beroperasi turun dua menjadi 422 minggu lalu, total terendah sejak September 2021, kata Baker Hughes pada hari Jumat.
Tarif AS untuk impor Uni Eropa akan mulai berlaku pada 1 Agustus, meskipun Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada hari Minggu bahwa ia yakin Amerika Serikat dapat mengamankan kesepakatan perdagangan dengan blok tersebut. (Arl)
Sumber: Reuters
Minyak Terkoreksi, Pasar Nilai Sanksi Tak Berdampak Besar
