Harga Minyak turun pada hari Senin (21/7), dengan sanksi terbaru Eropa terhadap Minyak Rusia diperkirakan akan berdampak minimal pada pasokan, sementara Tarif AS memastikan kekhawatiran permintaan tetap ada.
Harga Minyak mentah Brent berjangka turun 38 sen, atau 0,55%, menjadi $68,90 per barel pada pukul 09.25 GMT setelah ditutup turun 0,35% pada hari Jumat. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 30 sen, atau 0,45%, menjadi $67,04 setelah penurunan 0,3% pada sesi sebelumnya.
Uni Eropa pada hari Jumat menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, yang juga menargetkan Nayara Energy India, eksportir produk Minyak yang dimurnikan dari Minyak mentah Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia telah membangun kekebalan tertentu terhadap sanksi Barat.
Sanksi Uni Eropa menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk menjatuhkan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia kecuali Rusia menyetujui kesepakatan damai dalam 50 hari.
Analis ING mengatakan bagian dari paket sanksi yang kemungkinan akan berdampak adalah larangan impor Uni Eropa atas produk Minyak olahan yang diolah dari Minyak Rusia di negara ketiga, meskipun larangan tersebut dapat sulit dipantau dan ditegakkan.
Iran, produsen Minyak lain yang dikenai sanksi, dijadwalkan mengadakan perundingan nuklir dengan Inggris, Prancis, dan Jerman di Istanbul pada hari Jumat, ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Senin. Hal ini menyusul peringatan dari ketiga negara Eropa tersebut bahwa kegagalan untuk melanjutkan perundingan akan menyebabkan sanksi internasional kembali diberlakukan terhadap Iran. (Arl)
Sumber: Reuters
Pasar Ragu Dampak Sanksi, Harga Minyak Turun Perlahan
