Harga Minyak turun pada Selasa (22/7) untuk sesi ketiga beruntun, karena harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa semakin memudar. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di Pasar Minyak terbesar dunia.
Minyak mentah Brent turun 82 sen atau 1,2% menjadi $68,39 per barel pada pukul 13:59 waktu AS Timur. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus—yang akan kedaluwarsa hari ini—turun $1,05 atau 1,6% menjadi $66,15 per barel. Kontrak WTI September yang lebih aktif turun 87 sen atau 1,3% menjadi $65,08 per barel.
Sementara diplomat Uni Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa blok tersebut sedang menjajaki tindakan balasan yang lebih luas terhadap AS, karena kecilnya peluang tercapainya kesepakatan yang dapat diterima.
Presiden AS Donald Trump menetapkan tenggat 1 Agustus untuk menyelesaikan kesepakatan, atau negara mitra akan dikenakan Tarif 30%. Prospek kesepakatan sementara antara AS dan India juga tampak suram, menurut dua sumber Pemerintah India.
Penurunan terbesar terjadi pada harga solar, mencerminkan kekhawatiran atas ekonomi global. Solar ultra-low sulfur AS turun hampir 3% menjadi $102,50 per barel.
Namun, penurunan harga Minyak mentah bisa jadi terbatas jika AS memutuskan untuk menunda atau mengurangi Tarif yang direncanakan.
Sementara itu, jajak pendapat Reuters menunjukkan persediaan Minyak mentah AS kemungkinan turun sekitar 600.000 barel pada pekan yang berakhir 18 Juli.(yds)
Sumber: Reuters
Minyak Turun Seiring Mandeknya Pembicaraan Dagang Jelang Tenggat Tarif
