Harga Minyak mentah Brent turun mendekati $68 per barel pada hari Rabu (23/7), yang menandai penurunan selama empat hari berturut-turut seiring investor memusatkan perhatian pada pembicaraan perdagangan AS.
Sementara Presiden Trump mengumumkan kesepakatan dengan Jepang dan Filipina, Uni Eropa tengah bersiap untuk memberlakukan Tarif sebesar 30% terhadap barang-barang asal AS jika tidak tercapai kesepakatan.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan pejabat Tiongkok di Stockholm pekan depan untuk membahas perpanjangan gencatan dagang, yang kemungkinan juga mencakup pembelian Minyak dari Rusia dan Iran oleh Tiongkok yang saat ini dikenai sanksi.
Sementara itu, data Pemerintah AS menunjukkan bahwa persediaan Minyak mentah turun sebesar 3,17 juta barel pada minggu lalu—lebih besar dari yang diperkirakan. Stok bensin menurun 1,74 juta barel, sementara stok distilat justru meningkat sebesar 2,93 juta barel.
Meskipun terjadi penurunan stok yang lebih besar dari ekspektasi, harga Minyak tetap berada di bawah tekanan karena kekhawatiran bahwa ketegangan Tarif yang terus berlangsung dapat melemahkan permintaan global, bahkan ketika OPEC+ meningkatkan produksi.(yds)
Sumber: Trading Economics
Minyak Turun untuk Sesi Keempat
