Harga Minyak Stabil, Pasar Fokus pada Tarif Dagang dan Stok AS

Harga Minyak mentah bergerak stabil setelah mengalami penurunan selama empat sesi berturut-turut. Minyak mentah Brent diperdagangkan di bawah $69 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) tetap berada di atas $65. Investor kini menanti perkembangan perundingan perdagangan Amerika Serikat, terutama setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan memberlakukan Tarif sebesar 15% hingga 50% jika tidak ada kesepakatan dagang sebelum tenggat 1 Agustus. Saat ini, Tarif 15% telah resmi diberlakukan untuk Jepang, dan Uni Eropa dilaporkan tengah menuju kesepakatan serupa.
Optimisme Pasar muncul dari harapan bahwa dampak negatif Tarif terhadap permintaan energi tidak akan terlalu besar. Vishnu Varathan dari Mizuho Bank menyebutkan bahwa “ada sedikit daya apung” karena Pasar menilai risiko terburuk Tarif bisa dihindari. Namun, ia juga mengingatkan bahwa dukungan ini bisa bersifat sementara dan pertumbuhan global masih berisiko tertekan. Perhatian Pasar juga mengarah ke pertemuan penting antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan perwakilan Uni Eropa pada hari Kamis, yang menjadi pertemuan puncak pertama sejak 2023.
Dari sisi pasokan, data menunjukkan persediaan Minyak mentah nasional AS turun sebesar 3,2 juta barel dalam sepekan terakhir. Meski begitu, stok di pusat penyimpanan Cushing — titik pengiriman utama untuk kontrak WTI — justru naik selama tiga minggu berturut-turut. Untuk bahan bakar diesel, persediaannya tercatat meningkat, namun tetap berada pada level musiman terendah sejak 1996, menandakan Pasar bahan bakar yang masih ketat di tengah musim panas.
Faktor pasokan global juga menjadi sorotan. Produksi OPEC+ diperkirakan meningkat seiring kenaikan kuota produksi, berpotensi membanjiri Pasar. Di sisi lain, sanksi terbaru Uni Eropa terhadap Rusia menambah ketidakpastian, terutama bagi negara-negara pengimpor seperti India. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa pembelian Minyak Rusia dan Iran oleh Tiongkok kemungkinan besar akan masuk dalam agenda negosiasi dagang antara kedua negara minggu depan. (ayu)
Sumber: newsmaker.id

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.