Minyak Stabil, Pasar Fokus pada Perkembangan Negosiasi Dagang

Harga Minyak sedikit berubah pada Rabu (24 Juli 2025) seiring para investor mencermati perkembangan negosiasi perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat, setelah Presiden AS Donald Trump mencapai kesepakatan Tarif dengan Jepang.
Harga Minyak Brent ditutup turun tipis 8 sen atau 0,12% ke US$68,51 per barel, sementara WTI turun 6 sen atau 0,09% menjadi US$65,25 per barel.
Pejabat Uni Eropa menyatakan sedang menuju kesepakatan dagang dengan AS, yang mencakup Tarif rata-rata 15% untuk barang-barang Eropa yang masuk ke AS, menghindari Tarif lebih tinggi sebesar 30% yang direncanakan mulai 1 Agustus. Beberapa jam sebelumnya, Trump mengumumkan kesepakatan dengan Jepang yang menurunkan Tarif impor mobil dan mencegah pengenaan Tarif tambahan terhadap barang lainnya, sebagai imbalan atas paket investasi dan pinjaman senilai US$550 miliar dari Jepang ke AS.
Menurut Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates, kesepakatan dengan Jepang bisa menjadi cetak biru untuk kesepakatan dagang lainnya. Namun, Pasar tetap cemas karena negosiasi dengan Uni Eropa dan Tiongkok masih belum menunjukkan hasil konkret. Uni Eropa sendiri berencana mengajukan Tarif balasan sebesar €93 miliar (setara US$109 miliar) untuk persetujuan anggota, yang akan diberlakukan paling cepat 7 Agustus.
Sebelumnya, harga Minyak turun sekitar 1% pada Selasa setelah UE menyatakan mempertimbangkan langkah balasan terhadap Tarif AS. Meski penurunan harga dalam tiga sesi terakhir tampak mereda, analis Vandana Hari dari Vanda Insights menyebut bahwa negosiasi yang tertunda dengan UE dan Tiongkok masih membebani sentimen Pasar.
Dari sisi pasokan, data EIA menunjukkan persediaan Minyak mentah AS turun 3,2 juta barel menjadi 419 juta barel, melebihi ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel. Ekspor Minyak AS naik 337.000 barel per hari (bph) menjadi 3,86 juta bph, sementara impor bersih turun 740.000 bph. Bob Yawger dari Mizuho menyebut ini sebagai sinyal bullish yang disebabkan oleh dinamika ekspor-impor.
Di sisi geopolitik, Menteri Energi AS menyatakan bahwa AS sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Minyak Rusia sebagai upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina. Uni Eropa juga telah menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia pada Jumat lalu, termasuk penurunan batas harga Minyak Rusia.
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.