Harga Perak (XAG/USD) melanjutkan penurunannya untuk sesi kedua berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $39,10 per troy ons selama sesi Asia pada hari Kamis(24/7). Harga Perak melemah karena melemahnya permintaan aset safe haven, didorong oleh optimisme atas kesepakatan dagang lebih lanjut antara AS dan mitra-mitra utama.
Financial Times melaporkan bahwa Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) hampir mencapai kesepakatan yang akan mengenakan Tarif 15% atas barang-barang Uni Eropa yang diimpor ke AS.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa mengumumkan kesepakatan Tarif besar dengan Jepang, yang mencakup Tarif 15% untuk ekspor Jepang.
Namun, kehati-hatian tetap ada di tengah ancaman Tarif 15% hingga 50% yang masih berlangsung terhadap negara-negara seperti Korea Selatan dan India, yang masih dalam tahap negosiasi.
Para pedagang juga menunggu kejelasan mengenai pembicaraan dengan Tiongkok, dengan Menteri Keuangan Bessent dijadwalkan bertemu dengan para pejabat Tiongkok minggu depan. Dari sisi kebijakan moneter, Pasar berfokus pada pertemuan Federal Reserve minggu depan, di mana suku bunga diperkirakan akan dipertahankan, dengan potensi penurunan suku bunga diantisipasi pada bulan Oktober. (az)
Sumber: FXstreet
Perak Loyo, Sentimen Dagang Menguat
