Harga Perak bertahan stabil di sekitar $36 per ounce pada Rabu (2/7), menandai sesi ketiga berturut-turut tanpa perubahan signifikan.
Dukungan utama datang dari pelemahan Dolar AS, di tengah meningkatnya ketidakpastian perdagangan dan fiskal di Amerika Serikat.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan kembali bahwa bank sentral tetap bersabar dalam mengambil langkah pemangkasan suku bunga lanjutan, namun tidak menutup kemungkinan adanya pemangkasan pada pertemuan bulan ini. Ia menambahkan, The Fed sebetulnya sudah bisa memangkas suku bunga jika bukan karena dampak inflasi dari kebijakan Tarif Presiden Donald Trump.
Sementara itu, Senat AS secara tipis meloloskan RUU Pajak dan belanja besar-besaran yang diprakarsai Trump, yang diperkirakan akan menambah utang nasional sebesar $3,3 triliun.
Investor kini mengalihkan perhatian pada data Pasar tenaga kerja AS yang akan datang, termasuk laporan ADP pada Rabu dan data pekerjaan utama bulan Juni yang dijadwalkan Kamis, untuk mencari petunjuk arah kebijakan The Fed ke depan.(yds)
Sumber: Trading Economics
Perak Tetap di Jalurnya Ditengah Lesunya Dolar
