Dolar AS Tahan Penguatan VS Euro & Yen, Didukung Data AS Yang Kuat

Dolar Amerika Serikat (AS) bertahan menguat pada Jumat (4/7) pasca Presiden Donald Trump berhasil meloloskan RUU pemangkasan Pajak andalannya dan menambah tekanan terhadap negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS menjelang tenggat 9 Juli.
Penguatan Dolar juga didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan, menepis harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat.
Indeks Dolar tetap di dekat level tertinggi mingguan setelah sebelumnya mencatat paruh tahun terburuk sejak 1973, dipicu kekhawatiran atas kebijakan Tarif yang berubah-ubah dan dampaknya terhadap perekonomian.
Pasar kini semakin yakin bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuan Juli, dengan probabilitas bertahan di level 95%, naik signifikan dari sebelumnya 76%.
Sementara itu, Dolar diperdagangkan di 144,69 yen (turun tipis 0,2%), euro menguat tipis ke $1,1769, dan pound Inggris naik ke $1,3668. Dolar Australia dan Dolar Selandia Baru juga sedikit menguat seiring naiknya selera risiko setelah Wall Street mencetak rekor tertinggi baru.
Perhatian kini tertuju pada langkah Trump selanjutnya yang dikabarkan akan mulai mengirim surat resmi Tarif ke negara-negara mitra dagang mulai hari ini, sebagai bagian dari strategi tekanan untuk mempercepat perjanjian dagang bilateral.(yds)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.