Harga Minyak dunia kembali turun untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (4/7), menjelang pertemuan penting OPEC+ yang dijadwalkan akhir pekan ini. Apa penyebabnya? Para pedagang bersiap menghadapi kemungkinan kenaikan produksi Minyak keempat dari kelompok produsen tersebut, sebesar 411.000 barel per hari untuk bulan Agustus. Brent turun 1,2% ke $67,98 per barel dan WTI turun ke $66,22 per barel.
Pertemuan OPEC+ awalnya dijadwalkan pada Minggu, namun dipercepat ke Sabtu, mempercepat spekulasi Pasar. Delegasi OPEC+ telah membahas rencana tambahan pasokan sebagai upaya menjaga stabilitas harga di tengah kondisi global yang dinamis. Pedagang Minyak juga memperkirakan pergerakan harga bisa lebih fluktuatif karena perdagangan Jumat bertepatan dengan libur Hari Kemerdekaan AS.
Faktor lain yang menekan harga Minyak adalah kebijakan Tarif baru dari Presiden AS Donald Trump. Trump berencana mengirim surat ke negara mitra dagang tentang Tarif baru yang akan berlaku mulai Agustus. Ketidakpastian kebijakan perdagangan global ini membuat sentimen Pasar semakin berhati-hati, termasuk di sektor energi.
Di sisi lain, Pasar Minyak masih dibayangi kekhawatiran geopolitik, termasuk potensi konflik Israel-Iran dan negosiasi nuklir antara AS dan Iran. Washington berencana memulai kembali pembicaraan nuklir dengan Teheran minggu depan, dan telah mengambil langkah-langkah untuk menekan perdagangan Minyak Iran. Ini bisa berdampak pada pasokan global jika situasi semakin memanas.
Selain itu, produksi Minyak di Kanada juga terdampak kebakaran hutan di Fort McMurray, dekat area produksi pasir Minyak utama. Ditambah dengan penurunan produksi di Meksiko dan larangan ekspor dari Venezuela, kondisi ini seharusnya mendukung harga. Namun, untuk saat ini, kekhawatiran Pasar lebih besar terhadap potensi kelebihan pasokan dari OPEC+.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Harga Minyak Turun Lagi Jelang Keputusan Produksi OPEC+
