Dolar AS Kena Rem! Ketakutan Tarif Buat Pasar Tak Tenang

Dolar AS sempat menguat setelah rilis data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan pada Kamis (3/7), namun Penguatan itu tak bertahan lama. Mengapa? Meski laporan utama terlihat solid, analis menilai datanya tidak sekuat kelihatannya. Pasar Obligasi bereaksi positif dengan imbal hasil Treasury AS naik 10–12 basis poin, tapi Dolar tetap berada di kisaran bawah, mencerminkan ketidakpastian Pasar.
Menurut analis FX ING, Chris Turner, biasanya imbal hasil yang naik akan mendukung Penguatan Dolar. Tapi saat ini, fokus Pasar beralih ke risiko Tarif baru dari Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan diumumkan sebelum batas waktu 9 Juli. Pasar valuta asing (valas) menunjukkan tanda-tanda kehati-hatian, terlihat dari volatilitas tinggi pada kontrak opsi EUR/USD tiga pekan ke depan.
Apa yang sedang terjadi? Pemerintahan Trump mengancam akan menaikkan Tarif menjadi 20–30% jika negara-negara belum menandatangani kesepakatan dagang sebelum 9 Juli. Trump bahkan mengatakan akan mulai mengirimkan surat pemberitahuan Tarif kepada mitra dagang dalam beberapa hari ke depan. Hal ini membuat Pasar mata uang global bersiap menghadapi periode yang bergejolak.
Dalam situasi seperti ini, mata uang safe haven seperti franc Swiss, euro, dan yen biasanya tampil lebih kuat. Pada April lalu, saat Pasar menghadapi gejolak serupa, ketiga mata uang tersebut menunjukkan performa terbaik. Sebaliknya, Dolar cenderung dilepas oleh investor ketika reli terjadi, menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap greenback masih rapuh di tengah ketidakpastian kebijakan dagang.
Karena libur nasional AS pada 4 Juli, pergerakan Dolar cenderung terbatas untuk sementara waktu. Namun, analis memperkirakan Dolar akan tetap bergerak dalam kisaran sempit antara 96,35 hingga 97,45 sepanjang minggu ini. Semua mata tertuju pada Gedung Putih dan langkah selanjutnya terkait Tarif yang bisa mengguncang Pasar dalam waktu dekat.
Sumber: (ayu-newsmaker)

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.