Harga Perak berada di kisaran $36,90 per ons ada hari Kamis (3/7), sedikit menguat sekitar 1,1% dari hari sebelumnya . Ini menandai kenaikan sekitar 28% sepanjang tahun ini . Kenaikan terjadi saat investor memantau data ekonomi AS dan trend permintaan yang mendukung logam putih ini.
Pergerakan harga ini terjadi di Pasar global, terutama dipicu oleh investor dan analis dari lembaga seperti MarketWatch, Financial Times, dan Barron’s yang terus melihat Perak sebagai aset yang menarik Industri—terutama sektor elektronik dan energi terbarukan—mengonsumsi lebih dari 80% produksi Perak, lebih dari standar historisnya . Investor juga makin banyak mengalihkan dana ke ETF Perak seperti iShares Silver Trust (SLV), yang mencatat dana kelolaan miliaran Dolar.
Kenaikan harga tak hanya didorong faktor industri—supply silver terus menipis, dengan defisit tahunan selama lima tahun berturut-turut—tapi juga karena investor safe-haven mencari perlindungan dari inflasi, ketidakpastian geopolitik, dan potensi pemangkasan suku bunga The Fed . Selain itu, perubahan regulasi seperti untuk menjadikan Perak alat pembayaran legal di beberapa negara bagian AS (Florida, Texas) juga semakin menambah minat investor .
Sumber : newsmaker.id (Arl)
Perak Bersinar Lagi, Investor Ramai-ramai Lirik Logam Putih Ini
