Harga Emas masih berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan meskipun sempat turun pada hari Kamis, seiring para investor menimbang peluang yang lebih rendah untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve serta kekhawatiran yang masih ada terhadap prospek perdagangan global.
Logam mulia ini diperdagangkan di kisaran $3.330 per ons, naik sekitar 1,7% dalam sepekan. Pada sesi sebelumnya, Emas turun 0,9% setelah laporan tenaga kerja AS menunjukkan hasil yang mengejutkan di atas ekspektasi, dengan tingkat pengangguran juga lebih rendah dari perkiraan. Dolar AS dan imbal hasil Obligasi naik — menekan harga Emas — karena para trader keluar dari taruhan mereka yang sebelumnya tipis terhadap penurunan suku bunga di pertemuan The Fed bulan Juli. suku bunga yang lebih tinggi biasanya membebani Emas karena tidak memberikan imbal hasil bunga.
Para pembuat kebijakan The Fed sejauh ini mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil sepanjang tahun ini, dengan alasan bahwa kebijakan Tarif Presiden Donald Trump berpotensi memicu tekanan inflasi. Mereka juga mengutip kondisi Pasar tenaga kerja yang stabil sebagai alasan untuk tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.
Investor juga mencermati perkembangan terbaru terkait perdagangan global, setelah Trump mengatakan bahwa pemerintahannya mungkin mulai mengirimkan surat kepada mitra dagang pada hari Jumat untuk menetapkan Tarif sepihak menjelang tenggat waktu negosiasi 9 Juli. Emas telah naik lebih dari seperempat sepanjang tahun ini dan diperdagangkan sekitar $170 di bawah rekor tertingginya yang tercatat pada bulan April. Permintaan terhadap aset safe haven seperti Emas meningkat di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta pembelian kuat dari bank sentral di berbagai negara.
Harga Emas spot naik 0,1% menjadi $3.328,68 per ons pada pukul 08:09 waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1%, setelah naik 0,2% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, Perak turun tipis, palladium stabil, dan platinum naik tipis.
Di tempat lain, investor juga mempertimbangkan dampak ekonomi dari paket fiskal multitriliun Dolar Trump, setelah DPR meloloskan RUU tersebut pada hari Kamis. Undang-undang besar ini diperkirakan akan memperlebar defisit AS sebesar $3,4 triliun dalam satu dekade ke depan, menurut Kantor Anggaran Kongres yang independen. Hal ini berpotensi memperkuat permintaan terhadap aset lindung nilai seperti Emas.(yds)
Sumber: Bloomberg
Investor Siaga: Emas Melaju, Fed & Tarif Trump Jadi Sorotan
