Dolar Menguat, Permintaan Safe Haven di Tengah Ancaman Batas Waktu Tarif

Dolar Amerika Serikat (USD) mengawali pekan dengan Penguatan terhadap mata uang utama lainnya, didukung oleh meningkatnya permintaan aset safe haven dan berkurangnya peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve (Fed) dalam waktu dekat. Sentimen risiko memburuk karena Pasar bersiap menghadapi batas waktu 9 Juli, ketika AS diperkirakan secara resmi akan memberi pemberitahuan kepada mitra dagang mengenai Tarif baru yang luas, yang bisa mencapai 70%, dan menargetkan lebih dari 100 negara.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang utama, mengalami kenaikan selama jam perdagangan awal sesi Amerika. Saat laporan ini ditulis, indeks berada di sekitar 97,40, mendekati level tertinggi minggu lalu, naik 0,35% dalam sehari, seiring investor yang kembali memilih Dolar AS di tengah ketegangan perdagangan global dan sentimen Pasar yang berhati-hati.
Menjelang tenggat waktu 9 Juli, Presiden AS Donald Trump meningkatkan kampanye tarifnya. Pada hari Minggu, ia menyatakan bahwa AS akan mulai mengirimkan surat Tarif final dan tidak dapat dinegosiasikan ke berbagai negara mulai hari Senin. Menurut Trump, sekitar 12 hingga 15 surat akan dikirim pada hari pertama, dengan lebih banyak menyusul. Surat tersebut akan merinci Tarif yang bervariasi berdasarkan sejarah perdagangan masing-masing negara, mulai dari 10%–20% dan bisa meningkat hingga 70%.
Ketegangan perdagangan yang terus berlangsung dan ketidakpastian kebijakan dari Washington menuai kritik keras dari negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan), yang juga mengecam serangan militer terbaru AS dan Israel terhadap Iran. Dalam pernyataan bersama usai KTT BRICS di Rio de Janeiro hari Minggu, blok tersebut menyatakan “keprihatinan serius atas meningkatnya langkah-langkah Tarif sepihak dan non-Tarif” yang mereka nilai “tidak sesuai dengan aturan WTO.”
Menanggapi kritik tersebut, Trump memperkeras sikapnya dengan menyatakan bahwa negara mana pun yang menyelaraskan diri dengan “kebijakan anti-Amerika” BRICS akan dikenakan Tarif tambahan 10%, tanpa pengecualian. “Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda!” tulisnya di Truth Social. Retorika keras ini semakin mengguncang Pasar dan memperkuat daya tarik Dolar AS sebagai aset aman di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan ketidakpastian perdagangan.(yds)
Sumber: Fxstreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.