Harga Emas turun setelah sebelumnya mencatat kenaikan hampir 2% minggu lalu. Penurunan ini terjadi karena para investor menahan diri sambil menunggu kejelasan dari pembicaraan perdagangan Amerika Serikat menjelang batas waktu Tarif pada 9 Juli yang ditetapkan Presiden Donald Trump.
Emas batangan diperdagangkan mendekati $3.325 per ons pada Senin pagi waktu Singapura. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa negara-negara yang belum mencapai kesepakatan pada tenggat 9 Juli kemungkinan masih akan diberi waktu tambahan selama tiga minggu. Sementara itu, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan Tarif per negara akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus.
Ketidakpastian mengenai hasil negosiasi dagang membuat Emas kembali menjadi perhatian sebagai aset safe haven. Sejak awal tahun, Emas sudah naik lebih dari seperempat nilainya, meskipun masih sekitar $170 di bawah rekor tertingginya pada April lalu. Investor cenderung melirik Emas ketika ketegangan geopolitik dan ekonomi meningkat.
Meskipun Emas turun 0,4% hari ini, permintaan dari bank sentral dan dana investasi tetap kuat. Selain Emas, logam mulia lain seperti Perak, paladium, dan platinum dilaporkan mengalami pergerakan harga yang relatif stabil. Di sisi lain, Dolar AS juga melemah, menambah dinamika baru dalam Pasar logam mulia.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Emas Turun Tipis, Tapi Dunia Masih Gelisah, Apa yang Ditunggu?
