Harga Perak (XAG/USD) saat ini bertahan di bawah level psikologis $37,00, diperdagangkan di sekitar $36,70 per troy ounce pada sesi Asia, setelah menghentikan reli tiga hari berturut-turut. Meskipun permintaan terhadap aset safe haven menguat di tengah ketegangan geopolitik—terutama konflik berlarut di Gaza dan ancaman Tarif tambahan dari Presiden Donald Trump terhadap negara-negara pro-BRICS—harga Perak masih ditekan oleh Penguatan Dolar AS dan meredanya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Ketidakpastian Tarif membuat investor tetap waspada, namun aset non-yield seperti Perak kehilangan sebagian daya tariknya ketika suku bunga diperkirakan tetap tinggi lebih lama.
Data tenaga kerja AS yang solid dan komentar pejabat Fed telah meredam harapan pemangkasan suku bunga pada bulan Juli, mendorong imbal hasil Obligasi naik dan memperlemah prospek logam mulia. Meski demikian, potensi konflik lebih lanjut dan ketegangan perdagangan bisa menjaga permintaan Perak tetap tinggi sebagai aset lindung nilai. Secara teknikal, penolakan berulang di atas $37,00 menunjukkan adanya resistensi kuat, sementara dukungan jangka pendek terlihat di kisaran $36,30–$36,00. Pasar akan sangat memperhatikan arah kebijakan Fed, dinamika geopolitik, dan isi surat Tarif Trump pekan ini untuk menentukan arah selanjutnya.
Source: (ayu-newsmaker)
Perak Gagal Tembus $37, Tekanan Datang dari Fed dan Trump Sekaligus
