Perak Berusaha Pulih, Tapi Dolar Bikin Sulit Melaju Lebih Jauh

Harga Perak masih tertekan pada perdagangan hari Senin (7/7), meski Pasar mencerna dampak Tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump terhadap Jepang dan Korea Selatan. Logam mulia ini sedikit melemah, namun kemudian memangkas kerugiannya pasca meningkatnya permintaan safe haven di tengah ketidakpastian seputar Tarif Trump. Meskipun tidak sevolatil Emas, Perak menunjukkan ketahanan tersendiri sebagai aset lindung nilai di tengah tekanan inflasi, risiko resesi, dan memburuknya hubungan dagang global.
Faktor penggerak utama hari ini adalah keputusan Trump untuk memberlakukan Tarif 25% terhadap berbagai produk dari Jepang dan Korea Selatan mulai 1 Agustus mendatang. Kebijakan ini langsung mengguncang Pasar saham global dan mendorong investor beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti logam mulia. Perak, yang selain sebagai komoditas industri juga dipandang sebagai safe haven alternatif, mendapat dorongan permintaan meskipun tidak sebesar Emas. Namun, Penguatan Dolar AS yang mengikuti pengumuman Tarif tersebut menahan kenaikan harga Perak lebih lanjut, karena logam ini menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Di sisi teknikal, Perak diperdagangkan di atas level support $29,80 dengan resistance terdekat di kisaran $30,40. Volume perdagangan terpantau moderat, menandakan pelaku Pasar masih menunggu rilis data ekonomi minggu ini seperti laporan tenaga kerja dan risalah Fed.
Sumber : newsmaker.id (Arl)

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.