Harga Emas kembali turun setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memutuskan untuk menunda pemberlakuan Tarif baru hingga bulan Agustus. Keputusan ini diumumkan awal pekan ini dan langsung memberikan dampak pada Pasar Emas, yang dikenal sebagai aset safe haven saat terjadi ketegangan global. Harga Emas spot saat ini diperdagangkan di sekitar US$ 3.300,23 per ons, turun sekitar 1% dari sesi sebelumnya.
Penurunan harga Emas terjadi karena pelaku Pasar mulai merasa lebih tenang. Penundaan Tarif tersebut memberikan sinyal bahwa masih ada ruang untuk negosiasi dagang antara AS dan mitra dagangnya. Situasi ini mengurangi kekhawatiran atas perang dagang besar yang bisa mengguncang ekonomi global, sehingga permintaan terhadap Emas sebagai aset pelindung risiko pun ikut berkurang.
Meski begitu, Trump juga memberi sinyal bahwa Tarif baru untuk tembaga dan produk farmasi mungkin akan diumumkan. Jika hal ini benar terjadi, maka potensi permintaan Emas bisa kembali meningkat karena investor mencari perlindungan dari gejolak baru. Selain itu, harga Emas juga ikut ditekan oleh naiknya imbal hasil Obligasi AS, yang membuat investor mulai mengurangi ekspektasi akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Sebelumnya, Emas sempat naik tajam dan mencetak rekor pada bulan April karena meningkatnya ketidakpastian global. Namun kini, dengan suasana Pasar yang mulai tenang dan sinyal suku bunga tinggi, logam mulia seperti Emas, Perak, dan platinum cenderung bergerak datar atau melemah. Investor kini menunggu arah kebijakan The Fed dan perkembangan lanjutan dari kebijakan Tarif Trump sebelum mengambil posisi besar di Pasar logam.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Trump Kasih Waktu Tambahan, Emas Langsung Melempem ke $3.300
