AUD Menguat di Tengah Kekhawatiran Inflasi, Dolar AS Tertekan

Dolar Australia (AUD) melanjutkan tren penguatannya untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Kamis(10/7). Pasangan AUD/USD menguat setelah Bank Sentral Australia (RBA) secara mengejutkan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga Resmi (OCR) di level 3,85% awal pekan ini.
Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan bahwa risiko inflasi masih ada, didorong oleh tingginya biaya tenaga kerja per unit dan produktivitas yang lemah, yang dapat mendorong inflasi di atas perkiraan. Lebih lanjut, Deputi Gubernur RBA Andrew Hauser menyebutkan bahwa ekonomi global sedang menghadapi ketidakpastian. Hauser juga menyatakan bahwa dampak Tarif terhadap ekonomi global sangat besar dan kemungkinan akan menghambat pertumbuhan.
Namun, AUD dapat menghadapi tantangan menyusul jajak pendapat Reuters, yang memperkirakan Bank Sentral Australia akan memangkas suku bunga tunai sebesar 25 basis poin menjadi 3,60% pada bulan Agustus. Empat bank besar Australia, ANZ, CBA, NAB, dan Westpac, juga mendukung pemangkasan suku bunga tersebut. (az)
Sumber: FXstreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.