Dolar AS melemah tipis pada Kamis (10/7)), yang mundur dari level tertinggi dua pekan terhadap mata uang utama lainnya. Pasar terlihat mulai mengabaikan pengumuman Tarif terbaru dari Presiden AS Donald Trump.
Pada pukul 08:20 GMT, Dollar Index yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama turun 0,1% ke 97,107, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 25 Juni di sesi sebelumnya.
Trump kembali memanaskan ketegangan perdagangan dengan mengirim surat kepada tujuh negara lagi, menyusul 14 negara yang lebih dulu menerima pemberitahuan Tarif baru awal pekan ini. Ia juga mengumumkan Tarif 50% terhadap Brasil, sebagai tanggapan atas ketegangan diplomatik, serta mengonfirmasi Tarif 50% untuk impor tembaga, sesuai ancaman sebelumnya.
Namun, Pasar valuta asing tetap relatif tenang, kecuali terhadap real Brasil yang merosot tajam. Sebagian besar pelaku Pasar masih memperkirakan akan ada kesepakatan dengan mitra dagang besar seperti India dan Uni Eropa. “Dolar sedikit tertekan pagi ini, tapi masih jadi penonton di tengah kekacauan Tarif,” tulis analis ING dalam catatan Pasar.
“Pertanyaannya sekarang adalah: apa yang harus terjadi agar Pasar benar-benar menganggap serius manuver Tarif Trump?” tambah mereka. Menurut ING, Tarif baru akan makin sulit diabaikan jika hingga 1 Agustus belum ada kemajuan berarti dalam negosiasi dagang dengan mitra utama AS.
Saat ini, data ekonomi tetap menjadi penggerak utama Dolar, terutama setelah risalah rapat The Fed mengonfirmasi bahwa sikap hawkish tetap dominan. Fokus investor hari ini akan tertuju pada data klaim pengangguran mingguan, dan ING menambahkan bahwa rilis data inflasi (CPI) pekan depan bisa berdampak lebih besar terhadap pergerakan Dolar dibanding berita Tarif.
Kondisi Pasar Mata Uang Global:
Pasangan EUR/USD naik 0,1% ke 1.1731, dengan volatilitas euro mereda seiring optimisme bahwa kesepakatan dagang AS-UE segera tercapai.
Sementara Kepala perdagangan UE, Maros Sefcovic, menyebutkan bahwa “kemajuan signifikan telah dicapai”, bahkan kesepakatan mungkin terjadi dalam hitungan hari.
ING memperkirakan pasangan EUR/USD akan bertahan di kisaran 1.170-1.175 untuk sementara, kecuali muncul kejutan dari isi kesepakatan tersebut.
Pasangan GBP/USD naik 0,2% ke 1.3608, dengan sentimen positif dari kesepakatan dagang Inggris-AS yang sudah disepakati sebelumnya.
Pasangan USD/JPY turun tipis ke 146.29, dan pasangan USD/CNY juga melemah 0,1% ke 7.1775.
Mayoritas mata uang Asia bergerak mendatar seiring Pasar mencermati dampak dari gelombang Tarif baru Trump.
Mata uang real Brasil menjadi satu-satunya mata uang yang terguncang besar, turun tajam akibat kekhawatiran terhadap Tarif 50% yang dikenakan AS.(yds)
Sumber: Reuters
Dolar Melemah dari Tertingginya, Berita Tarif Mulai Kehilangan Dampak
