Stok Naik, Tarif Naik, Harga Minyak Diam!

Harga Minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan Kamis pagi, dengan Brent bertahan di sekitar $70,20 per barel dan WTI di $68,35. Pergerakan ini terjadi setelah data resmi menunjukkan lonjakan stok Minyak mentah AS sebesar 7,1 juta barel pekan lalu kenaikan terbesar sejak Januari. Di saat yang sama, Pasar juga mencerna berita seputar Tarif baru dari Presiden AS Donald Trump, termasuk pungutan tinggi terhadap Brasil dan ancaman Tarif pada tembaga serta negara lain, yang memicu kekhawatiran Pasar global.
Mengapa ini penting? Para pedagang menilai kombinasi antara lonjakan pasokan dan kebijakan proteksionis AS dapat memicu ketidakseimbangan di Pasar energi. Apalagi OPEC+ baru saja memutuskan untuk menaikkan produksi pada bulan Agustus, lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. OPEC berharap permintaan musim panas akan menyerap kelebihan pasokan, namun analis memperingatkan bahwa risiko kelebihan stok dapat kembali muncul saat konsumsi musiman menurun di akhir tahun.
Bagaimana dengan faktor geopolitik? Pasar Minyak juga dibayangi oleh konflik di Timur Tengah, khususnya setelah serangan militan Houthi terhadap kapal di Laut Merah yang menewaskan pelaut dan menenggelamkan dua kapal. Ketegangan ini terjadi di tengah gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Iran, membuat pedagang lebih waspada terhadap kemungkinan gangguan pasokan di jalur pelayaran utama.
Apa dampaknya ke depan? Untuk saat ini, Pasar cenderung stabil meskipun berbagai sentimen negatif membayangi. Harga Brent dan WTI belum menunjukkan arah kuat karena pelaku Pasar masih menunggu perkembangan lanjutan dari kebijakan Tarif AS, ketegangan geopolitik, serta data tambahan dari permintaan global. Jika ketegangan meningkat dan stok terus naik, harga bisa tertekan — namun jika ada pemangkasan pasokan atau pemulihan permintaan lebih tinggi dari ekspektasi, harga bisa kembali reli.
Sumber : (ayu-newsmaker)

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.