Dolar AS menguat pada hari Jumat (11/7), didorong oleh gejolak terbaru dalam lanskap perdagangan global setelah Presiden Donald Trump mengumumkan gelombang baru Tarif impor, termasuk Tarif 35% untuk Kanada dan rencana Tarif menyeluruh sebesar 15% hingga 20% untuk sebagian besar mitra dagang AS.
Langkah Trump terhadap Kanada mengejutkan investor, karena banyak yang memperkirakan Ottawa akan mencapai kesepakatan ekonomi dan keamanan baru dengan AS. Akibat pengumuman Tarif tersebut, Dolar Kanada melemah 0,22% menjadi C$1,369 terhadap Dolar AS, setelah sebelumnya sempat jatuh lebih dari 0,5%.
Mata uang lainnya juga ikut terguncang. Euro turun 0,1% menjadi $1,1688, menuju penurunan mingguan sekitar 0,9%, setelah Trump menyatakan bahwa Uni Eropa bisa menerima surat Tarif pada Jumat, yang mengancam kemajuan pembicaraan dagang dengan Brussels. Analis Pasar, Piotr Matys dari InTouch Capital Markets, menyatakan bahwa negara-negara yang telah bernegosiasi dengan itikad baik dengan AS kini mulai ragu, apakah Trump akan “menaikkan standar” seperti yang terjadi pada Kanada.
Meskipun reaksi Pasar terhadap gelombang Tarif kali ini tidak segegas aksi jual besar-besaran pada bulan April saat “Hari Pembebasan” (Liberation Day), investor tetap waspada menjelang tenggat waktu 1 Agustus, dan hal itu turut memperkuat posisi Dolar. Indeks Dolar naik 0,2% menjadi 97,79, mencatat kenaikan mingguan 0,8%, tertinggi sejak Februari.
Dolar juga mendapat dukungan dari data ketenagakerjaan AS yang tangguh dan risalah rapat The Fed terbaru yang menurunkan ekspektasi Pasar terhadap pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Meski begitu, Matys menilai Penguatan Dolar saat ini lebih bersifat rebound jangka pendek, bukan pembalikan tren yang berkelanjutan, mengingat kebijakan Trump secara umum mengikis posisi Dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia.
Di Pasar Asia, yen Jepang melemah 0,41% ke level 146,91 per Dolar, menuju penurunan mingguan sekitar 1,5%, setelah Trump memberlakukan Tarif 25% terhadap Jepang minggu ini. Real Brasil juga terpukul, terakhir berada di 5,532, turun hampir 2% dalam sepekan, penurunan paling tajam dalam hampir lima bulan. Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan bahwa pihaknya masih mencari solusi diplomatik terhadap ancaman Tarif 50% dari Trump, namun akan membalas secara setara jika Tarif diberlakukan 1 Agustus.
Sementara itu, poundsterling Inggris turun 0,31% menjadi $1,3538, mendekati level terendah dua minggu setelah data menunjukkan ekonomi Inggris mengalami kontraksi dua bulan berturut-turut hingga Mei.
Di sisi lain, aset berisiko seperti kripto justru melonjak, didorong oleh minat investor institusional dan sikap kebijakan pro-kripto dari AS. Bitcoin naik 3,7% dan mencetak rekor baru di $118.407,96, sementara Ethereum melonjak 5,7% ke $2.980,15.(yds)
Sumber: Reuters
Dolar Menguat Pasca Trump Umumkan Tarif Baru; Bitcoin Catat Rekor
