Harga Emas global (XAU/USD) menguat untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat (12 Juli 2025), mendekati batas atas kisaran mingguan. Penguatan ini didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan pemberitahuan Tarif baru terhadap sejumlah mitra dagang utama. Tarif tersebut direncanakan berlaku mulai 1 Agustus, memicu kekhawatiran Pasar global dan meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti Emas.
Investor saat ini tengah mencermati dampak lanjutan dari kebijakan proteksionis AS. Ketidakpastian akibat potensi perang dagang skala besar membuat banyak pelaku Pasar mengalihkan dana ke Emas, yang dianggap lebih aman di tengah tekanan geopolitik dan risiko perlambatan ekonomi global. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti Obligasi, tetap menjadi pilihan utama saat sentimen risiko memburuk.
Namun, dari sisi kebijakan moneter, para pelaku Pasar mulai mengurangi ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga jangka pendek oleh The Fed. Hal ini terjadi setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang kuat pekan lalu, yang memperlihatkan Pasar tenaga kerja masih solid. Akibatnya, Dolar AS (USD) tetap menguat, bahkan mendekati level tertingginya dalam lebih dari dua minggu. Kekuatan Dolar ini membatasi kenaikan Emas karena membuat logam mulia lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Mengingat kondisi tersebut, para analis menyarankan untuk menunggu konfirmasi aksi beli lanjutan sebelum mengambil posisi bullish jangka pendek yang agresif pada XAU/USD. Selama ketegangan dagang terus meningkat tanpa arah kebijakan yang pasti dari The Fed, harga Emas diperkirakan tetap bergerak fluktuatif namun tetap ditopang oleh sentimen global yang cenderung hati-hati.
Source: (ayu-newsmaker)
Trump Mainkan Tarif, Emas Jadi Buruan Investor di Tengah Ketidakpastian
