Harga Emas naik pada hari Selasa (15/07) , melanjutkan tren Penguatan setelah investor mencermati sinyal beragam dari Amerika Serikat terkait negosiasi perdagangan global. Logam mulia ini sempat naik hingga 0,7%, mencatat kenaikan keempat dalam lima hari terakhir, setelah sebelumnya mengalami sedikit penurunan pada hari Senin. Pasar merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menunjukkan dirinya masih terbuka untuk perundingan lebih lanjut, meskipun tetap mengirim sinyal keras lewat ancaman Tarif.
Trump menyebut surat-surat bernada ancaman kepada mitra dagang, termasuk Uni Eropa, sebagai bagian dari “strategi kesepakatan.” Hal ini menciptakan ketidakpastian baru bagi investor, yang mendorong mereka kembali pada aset safe haven seperti Emas. Ketidakpastian tersebut membuat Pasar cenderung berhati-hati dan memilih bersikap “tunggu dan lihat” terhadap arah kebijakan perdagangan AS.
Emas telah mengalami reli besar tahun ini, melonjak lebih dari 25% dan sempat menyentuh rekor di atas $3.500 per ons pada April. Kenaikan ini dipicu oleh kekhawatiran atas kebijakan proteksionis AS dan potensi dampaknya terhadap ekonomi global. Namun dalam tiga bulan terakhir, harga cenderung stagnan karena investor menahan diri untuk membeli Emas di level yang tinggi sambil menunggu kejelasan arah perdagangan global.
Analis Pasar dari City Index, Fawad Razaqzada, menyebutkan bahwa jika perundingan perdagangan memburuk sebelum Agustus, harga Emas bisa saja menembus rekor sebelumnya. “Saat ini, Pasar masih dalam mode waspada. Namun secara teknikal, arah harga Emas masih cenderung bullish,” ujarnya. Emas diperdagangkan naik 0,6% ke level $3.363,97 per ons pada pukul 11:08 pagi waktu London.
Sementara itu, logam mulia lainnya juga mengalami Penguatan. Perak naik tipis setelah mencatat level tertinggi dalam hampir 14 tahun pada hari sebelumnya, meskipun kemudian sempat melemah. Platinum dan paladium juga menunjukkan kenaikan, sementara indeks Dolar AS, yang sering bergerak berlawanan arah dengan harga Emas, tercatat turun 0,2%, turut memberikan dukungan tambahan bagi logam mulia.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Sinyal Campur Aduk dari AS, Emas Kembali Jadi Andalan
