Harga Minyak dunia turun pada Selasa (waktu GMT) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi tenggat waktu 50 hari kepada Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Langkah ini membuat kekhawatiran Pasar terhadap potensi gangguan pasokan Minyak mereda. Harga Minyak mentah Brent turun 56 sen (0,8%) menjadi $68,65 per barel, sementara Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 62 sen (0,9%) menjadi $66,36.
Sebelumnya, Pasar sempat naik karena kekhawatiran Trump akan segera menjatuhkan sanksi keras kepada Rusia. Namun, tenggat waktu yang diberikan membuat investor berpikir bahwa sanksi mungkin masih bisa dihindari. “Fokusnya tertuju pada Trump, dan ketakutan soal Pasar Minyak yang ketat kini sedikit mereda,” kata Giovanni Staunovo, analis dari UBS.
Meski demikian, para analis dari ING memperingatkan bahwa jika Trump benar-benar menerapkan sanksi, maka dampaknya bisa besar bagi Pasar Minyak. Negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Turki—yang merupakan pembeli utama Minyak Rusia—harus mempertimbangkan kembali langkah mereka karena risiko kehilangan akses ekspor ke AS.
Faktor lain yang menekan harga Minyak adalah data ekonomi Tiongkok yang lemah. Pertumbuhan ekonomi di negara tersebut melambat pada kuartal kedua, dengan penurunan ekspor dan rendahnya kepercayaan konsumen. Analis Tony Sycamore dari IG mengatakan kondisi ini bisa berdampak langsung pada permintaan komoditas seperti Minyak. Meski begitu, OPEC menyebut permintaan Minyak global tetap tinggi hingga kuartal ketiga, menjaga keseimbangan Pasar dalam waktu dekat.
Sumber: (ayu-newsmaker)
Trump Kasih 50 Hari ke Rusia, Harga Minyak Langsung Loyo
