Data PPI Jadi Penentu Arah Dolar?

Dolar AS melemah terhadap euro dan yen pada Rabu, setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam beberapa minggu. Penurunan ini terjadi karena investor mulai meredam ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, menyusul data inflasi konsumen AS yang menunjukkan kenaikan harga barang-barang akibat Tarif, seperti kopi, elektronik, dan furnitur. Euro menguat 0,20% ke $1,1625, yen naik 0,1%, sementara indeks Dolar terhadap sekeranjang mata uang turun 0,16% ke 98,46. Fokus Pasar kini tertuju pada rilis data indeks harga produsen (PPI) AS yang dinilai penting untuk memetakan arah kebijakan moneter ke depan.
Ketidakpastian juga datang dari sisi politik dan geopolitik. Trump kembali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell dan menyebut proyek renovasi kantor pusat Fed sebagai alasan potensial untuk pemecatan. Trump juga memberi sinyal akan lebih banyak perjanjian dagang baru, termasuk yang hampir rampung dengan Vietnam dan kesepakatan pengurangan Tarif barang Indonesia dari 32% menjadi 19%. Sementara itu, imbal hasil Obligasi 10 tahun AS sempat naik ke level tertinggi dalam sebulan sebelum sedikit turun menjadi 4,48%, mencerminkan tekanan campuran dari kebijakan Tarif dan ketidakpastian suku bunga.
Sumber: (ayu-newsmaker)

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.