Harga Minyak turun kurang dari 1% pada hari Selasa (15/7) setelah Presiden AS Donald Trump memberikan tenggat waktu 50 hari bagi Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina dan menghindari sanksi. Langkah ini meredakan kekhawatiran Pasar terkait potensi gangguan pasokan dalam waktu dekat.
Minyak mentah Brent ditutup turun 50 sen atau 0,7% menjadi $68,71 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun 46 sen atau 0,7% ke level $66,52.
Sementara kata analis komoditas UBS Giovanni Staunovo “Fokus Pasar sepenuhnya pada Trump. Ada kekhawatiran ia akan langsung menjatuhkan sanksi ke Rusia, tetapi sekarang ia memberikan 50 hari tambahan,”. “Kekhawatiran atas pengetatan pasokan yang mendesak kini mereda — itulah cerita utamanya.”
Harga Minyak sempat naik karena spekulasi sanksi terhadap Rusia, namun kemudian kehilangan momentum setelah tenggat waktu yang diberikan memberi harapan bahwa sanksi bisa dihindari.
Namun, jika sanksi tetap diberlakukan, hal ini “akan sangat mengubah prospek Pasar Minyak,” menurut catatan analis ING. Mereka menambahkan bahwa Tiongkok, India, dan Turki — pembeli utama Minyak Rusia — harus mempertimbangkan manfaat membeli Minyak diskon Rusia dibanding risiko gangguan ekspor mereka ke AS.
Trump sebelumnya mengumumkan pengiriman senjata baru ke Ukraina dan menyatakan bahwa mulai 1 Agustus ia akan memberlakukan Tarif 30% terhadap sebagian besar impor dari Uni Eropa dan Meksiko, menambah tekanan terhadap negara lain yang juga mendapat peringatan serupa.(yds)
Sumber: Reuters
Minyak Melemah, Tenggat Waktu 50 Hari Trump Redam Kekhawatiran Pasokan
