Indeks Dolar AS memangkas penurunan pada Rabu (16/7) setelah Presiden Donald Trump membantah rencana untuk memecat Ketua The Fed Jerome Powell, meskipun kabar tersebut sempat mengguncang Pasar.
Sebelumnya, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa pemecatan Powell kemungkinan segera terjadi, memicu kepanikan di Pasar mata uang.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,3%, setelah sempat melemah hingga 0,7%. Analis Aroop Chatterjee dari Wells Fargo mengatakan, jika Powell benar-benar dipecat, Dolar bisa jatuh hingga 3% dalam sehari karena meningkatnya risiko ketidakstabilan inflasi, yang juga bisa mendorong kenaikan imbal hasil Obligasi. Strategis dari Vanda Research, Viraj Patel, menduga kabar ini hanya “mengukur reaksi Pasar.”
Data terbaru menunjukkan inflasi produsen AS melandai pada Juni, terutama karena penurunan tajam biaya jasa perjalanan, meskipun harga barang mencatat kenaikan. Sementara itu, laporan Beige Book dari The Fed menyebutkan aktivitas ekonomi AS hanya meningkat sedikit dari akhir Mei hingga awal Juli.
Di Pasar valuta asing, pasangan USD/JPY melemah 0,7% ke 147,85, dengan yen dan euro menjadi mata uang terbaik di kelompok G10 hari itu.
Pasangan EUR/USD naik 0,3% ke 1,1639, dan GBP/USD juga naik 0,3% ke 1,3420 setelah inflasi Inggris secara tak terduga melonjak ke level tertinggi sejak Januari 2024.
Hampir semua mata uang utama menguat terhadap Dolar, menandakan tekanan luas pada greenback.(yds)
Sumber: Bloomberg
Dolar Pangkas Pelemahan Usai Trump Bantah Pecat Powell
